Sukses Pukul Mundur Dolar AS, Rupiah Menguat 0,39% Hari Ini – MetroTVNews.com

Ekonomi
Rupiah. Foto: Metrotvnews.com/Husen.
Husen Miftahudin • 14 May 2025 16:34
SHARE NOW
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penguatan cukup signifikan, pascalibur panjang Waisak.
 
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 14 Mei 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.561 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 65,5 poin atau setara 0,39 persen dari posisi Rp16.626 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
“Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 65,5 poin, sebelumnya sempat menguat 70 poin di level Rp16.561 dari penutupan sebelumnya di level Rp16.626,5,” kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
 
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah justru berada di zona merah pada posisi Rp16.545 per USD. Rupiah turun 35 poin atau setara 0,21 persen dari Rp16.510 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.568 per USD. Mata uang Garuda tersebut juga melemah 36 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.532 per USD.
 

Baca juga: Meski Berdamai, Tarif Impor Bakal Tetap Bebani Ekonomi AS

 

Inflasi AS turun

 
Ibrahim mengungkapkan, pergerakan kurs rupiah hari ini dipengaruhi oleh data inflasi dimana indeks harga konsumen AS yang lebih rendah dari perkiraan. Kondisi ini meredakan beberapa kekhawatiran tentang dampak tarif perdagangan AS.
 
“Sementara itu, pengumuman bersama hari Senin dari AS dan Tiongkok untuk sementara melonggarkan tarif masing-masing meredakan kekhawatiran resesi global,” papar Ibrahim.
 
AS dan Tiongkok mengatakan, mereka telah sepakat untuk sementara menurunkan tarif yang dikenakan satu sama lain. AS akan mengurangi tarifnya terhadap Beijing dari 145 persen menjadi 30 persen, sementara Tiongkok akan menurunkan tarif pembalasannya dari 125 persen menjadi 10 persen, keduanya selama 90 hari.
 
Perkembangan ini memberikan kelonggaran bagi Fed untuk menyesuaikan suku bunga, tetapi analis memperingatkan bahwa bank sentral mungkin akan tetap berada di pinggir lapangan, menilai negosiasi tarif lebih lanjut.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Kinerja penjualan eceran diperkirakan melempem

 
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) menyampaikan kinerja penjualan eceran diperkirakan turun pada April 2025, dan diproyeksikan berlanjut melemah pada Juni dan September 2025. Penurunan ini diindikasikan mencerminkan daya beli masyarakat yang masih bahkan terus melemah.
 
BI memperkirakan, kinerja penjualan eceran akan mengalami kontraksi atau menurun pada April 2025. Menurunnya penjualan eceran tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2025 diperkirakan mencapai 231,1, lebih rendah atau mencatatkan kontraksi sebesar 2,2 persen year on year (yoy), setelah tumbuh 5,5 persen pada Maret 2025.
 
Sementara itu, penjualan eceran pada Juni dan September 2025 terindikasi dari, Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Juni dan September masing-masing sebesar 125,5 dan 137,1, atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 147,3 dan 162,8.
 
Selain itu, neraca perdagangan Indonesia diproyeksikan masih akan kembali surplus pada April 2025, meski nilainya menurun. Artinya, tren surplus neraca dagang Indonesia masih akan berlanjut hingga 60 bulan secara beruntun.
 
Berdasarkan konsensus 16 ekonom yang dihimpun Bloomberg, nilai tengah (median) surplus neraca perdagangan pada Maret 2025 diproyeksikan sebesar USD2,73 miliar. Hanya saja, jumlah tersebut lebih rendah dari realisasi neraca dagang bulan sebelumnya atau pada Maret 2025 senilai USD4,33 miliar.
 
Melihat berbagai perkembangan tersebut Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan menguat.
 
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.500 per USD hingga Rp16.570 per USD,” jelas Ibrahim.
MOST POPULAR
terkait
lainnya
Metrotv © Copyright 2007 – 2025. All Rights Reserved

source

Leave a Reply

This will close in 0 seconds