Jakarta, Pintu News – Ketegangan geopolitik dan perang dagang global terus menciptakan ketidakpastian di berbagai sektor ekonomi dunia, termasuk pasar cryptocurrency. Salah satu pemimpin industri crypto, CEO Binance Richard Teng, memberikan pandangannya terkait fenomena ini. Menurutnya, dalam kondisi ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang, Bitcoin dapat semakin dilirik oleh investor sebagai aset lindung nilai (store of value) yang tidak terikat oleh otoritas negara manapun.
There's been a lot of discussion about the recent tariff escalation, and I want to share my perspective on what this means for crypto markets both now and in the long term.
The resurgence of trade protectionism is introducing significant volatility across global markets — and…
Richard Teng mengungkapkan bahwa peningkatan proteksionisme dalam kebijakan perdagangan internasional menciptakan volatilitas tinggi di pasar global, termasuk pasar crypto. Dalam jangka pendek, gejolak ekonomi seperti ini seringkali membuat investor mengambil pendekatan berhati-hati dan mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko, termasuk cryptocurrency.
Ia menambahkan bahwa kebijakan baru terkait tarif impor, seperti yang terjadi antara Amerika Serikat dan China, berpotensi menciptakan tekanan tambahan pada pasar. Namun, kondisi tersebut juga membuka peluang bagi Bitcoin dan aset crypto lainnya untuk mendapatkan perhatian lebih sebagai alternatif perlindungan nilai di tengah ketidakpastian.
Baca Juga: Bitcoin Anjlok ke $70.000, Ketegangan Tarif Global Picu Kekhawatiran Investor
There's been a lot of discussion about the recent tariff escalation, and I want to share my perspective on what this means for crypto markets both now and in the long term.
The resurgence of trade protectionism is introducing significant volatility across global markets — and…
Meski volatilitas jangka pendek tidak dapat dihindari, Richard Teng tetap optimis terhadap peran Bitcoin dalam jangka panjang. Ia menyebutkan bahwa semakin tinggi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, semakin besar pula potensi Bitcoin untuk digunakan sebagai alat penyimpan nilai yang independen dari sistem keuangan tradisional.
Bitcoin, sebagai aset digital non-sovereign (tidak diterbitkan oleh negara), dianggap memiliki karakteristik unik dalam melindungi kekayaan dari risiko inflasi atau kebijakan moneter suatu negara. Hal ini menjadikan Bitcoin sebagai salah satu aset pilihan investor saat menghadapi ketidakpastian global.
Pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa waktu terakhir memperlihatkan betapa sensitifnya pasar crypto terhadap perkembangan geopolitik dan spekulasi kebijakan ekonomi. Misalnya, kabar tentang kemungkinan penangguhan tarif impor selama 90 hari oleh mantan Presiden Donald Trump, sempat mendorong harga Bitcoin naik di atas $80.000 atau sekitar Rp1,35 miliar (1 USD = Rp16.995).
Namun, setelah kabar tersebut dibantah oleh pihak Gedung Putih, harga Bitcoin kembali terkoreksi ke sekitar $78.000 atau Rp1,32 miliar. Fenomena ini memperlihatkan bahwa sentimen pasar crypto masih sangat dipengaruhi oleh berita dan isu-isu global, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan perdagangan antar negara.
Sejumlah analis dari berbagai lembaga keuangan juga memberikan prediksi beragam terkait arah harga Bitcoin di masa depan. Menurut laporan Investors.com, apabila kebijakan yang mendukung adopsi crypto diterapkan secara luas, Bitcoin berpotensi mencapai harga $150.000 atau sekitar Rp2,54 miliar pada tahun 2025.
Namun sebaliknya, jika kebijakan tersebut tidak berjalan sesuai harapan, Bitcoin bisa saja kembali turun ke level $80.000 atau sekitar Rp1,35 miliar. Prediksi ini memperlihatkan bagaimana kondisi politik dan kebijakan ekonomi global sangat berpengaruh terhadap prospek jangka panjang aset crypto seperti Bitcoin.
Richard Teng juga menegaskan bahwa Bitcoin kini mulai dipandang sebagai bagian penting dari sistem keuangan global, layaknya uang dan internet di era modern. Ia percaya bahwa seiring perkembangan teknologi keuangan dan meningkatnya adopsi crypto, Bitcoin akan terus memainkan peran strategis dalam sistem ekonomi global.
Binance sendiri melihat sektor DeFi berbasis Bitcoin sebagai salah satu katalis utama dalam potensi lonjakan harga Bitcoin ke depannya. Menurut data terbaru, saat ini harga Bitcoin berada di kisaran $76.261 atau sekitar Rp1,29 miliar, mencatatkan penurunan sekitar 3,60% dalam 24 jam terakhir.
Ketegangan perang dagang global dan kondisi makro ekonomi yang tidak menentu ternyata tidak hanya memberikan tekanan bagi pasar tradisional, tetapi juga membuka peluang bagi cryptocurrency seperti Bitcoin untuk berkembang. Dengan karakteristiknya sebagai aset non-sovereign dan store of value, Bitcoin semakin dipertimbangkan sebagai alternatif perlindungan nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global. Prediksi CEO Binance dan para analis memperlihatkan bahwa Bitcoin masih memiliki potensi pertumbuhan signifikan, terutama jika didukung oleh kebijakan yang pro terhadap industri crypto.
Baca Juga: Bisakah Harga Dogecoin (DOGE) Mencapai $100? Simak Analisis Teknikalnya!
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.