Top Performers
Kode kecil, fungsi besar – kamu sering terima kode angka saat login atau transaksi di aplikasi kripto? Itu OTP. Meski kelihatan sepele, OTP punya peran besar melindungi identitas dan aset digital kamu. Tapi sayangnya, masih banyak yang belum ngerti sepenuhnya cara kerja dan risikonya. Yuk, kita bahas tuntas bareng!
Sebelum ngomongin teknis, kamu harus tahu dulu arti OTP secara umum dan kenapa sistem ini penting banget buat pengguna kripto.
OTP atau One-Time Password adalah kode verifikasi unik yang hanya bisa dipakai sekali untuk mengkonfirmasi identitas pengguna. Di era digital sekarang, OTP jadi garda terdepan keamanan akun, terutama di industri kripto yang sering jadi target serangan siber.
Ketika kamu login ke exchange kripto atau melakukan transaksi, sistem akan mengirimkan kode unik biasanya 4-8 digit ke perangkat atau platform yang sudah kamu daftarkan sebelumnya. Kode ini bersifat sementara dan akan kadaluarsa dalam hitungan detik atau menit.
Yang membuat OTP spesial adalah sifatnya yang “sekali pakai”. Setelah digunakan, kode tersebut tidak akan berfungsi lagi. Ini mencegah penyerang menggunakan kode yang sama berulang kali jika berhasil mencurinya.
Di ekosistem blockchain dan kripto, hampir semua platform dari Indodax, Binance hingga Coinbase mengharuskan pengguna memverifikasi identitas mereka dengan OTP saat melakukan aktivitas penting seperti transfer aset, perubahan pengaturan keamanan, atau penarikan dana.
Tapi kode ini bukan asal dikirim. Ada algoritma yang mengaturnya. Gimana cara kerjanya?
Di balik setiap OTP yang kamu terima, ada sistem kompleks yang menjaga agar akses akunmu tetap aman, khususnya di exchange blockchain.
Teknologi OTP dibangun di atas dua algoritma utama: HOTP (HMAC-based One-Time Password) dan TOTP (Time-based One-Time Password). Keduanya menjadi standar keamanan global yang diakui melalui protokol RFC 4226 dan RFC 6238.
TOTP adalah yang paling umum digunakan dalam aplikasi autentikator seperti Google Authenticator dan Authy. Sistem ini menghasilkan kode berdasarkan kombinasi rahasia bersama antara server dan perangkat pengguna, ditambah “timestamp” saat ini. Karena bergantung pada waktu, kode TOTP biasanya berlaku selama 30-60 detik sebelum sistem menghasilkan kode baru.
Sementara itu, HOTP didasarkan pada peristiwa atau “event” tertentu, seperti tombol yang ditekan pada token fisik. Setiap kali tombol ditekan, kode baru akan dihasilkan. Algoritma ini lebih umum ditemukan pada perangkat token keamanan fisik.
Yang menarik, kode OTP sebenarnya dibuat secara lokal di perangkat kamu atau di aplikasi autentikator, bukan dikirim dari server. Server hanya memverifikasi kode yang kamu masukkan dengan algoritma yang sama. Ini jauh lebih aman karena mengurangi risiko kode OTP dicegat selama perjalanan.
Di platform kripto seperti Indodax, Binance dan Kraken, sistem OTP ini terintegrasi dengan infrastruktur multi-level mereka. Ketika kamu melakukan transaksi bernilai tinggi, sistem akan secara otomatis memicu permintaan OTP sebagai lapisan keamanan tambahan.
Setelah tahu mekanismenya, sekarang kenali jenis-jenis OTP yang sering kamu temui.
Jenis OTP yang kamu pakai bisa berdampak besar pada keamanan akun kripto kamu. Ini daftarnya:
Metode tertua dan paling umum adalah SMS OTP. Exchange kripto mengirimkan kode verifikasi langsung ke nomor ponsel terdaftar. Meski praktis, SMS OTP memiliki kelemahan signifikan. Jaringan SMS rentan terhadap serangan “SIM swapping” dan interception. Dalam serangan SIM swap, penyerang meyakinkan operator seluler untuk mentransfer nomor telepon korban ke SIM card baru yang mereka miliki, memungkinkan mereka menerima semua OTP yang dikirim ke nomor tersebut.
Beberapa platform kripto juga menawarkan opsi pengiriman OTP ke email terdaftar. Keamanannya sangat bergantung pada proteksi email kamu sendiri. Jika email kamu dilindungi dengan autentikasi dua faktor, maka OTP email relatif aman. Namun, jika email kamu mudah dibobol, OTP yang dikirim ke sana juga berisiko.
Metode yang dianggap paling aman adalah menggunakan aplikasi khusus seperti Google Authenticator, Authy, atau Microsoft Authenticator. Aplikasi ini menghasilkan OTP yang berubah setiap 30 detik berdasarkan algoritma TOTP. Keunggulannya, kode dihasilkan secara lokal di perangkat, tanpa perlu koneksi internet atau jaringan seluler, sehingga tidak bisa disadap.
Inovasi terbaru adalah Push OTP, di mana kamu menerima notifikasi langsung di aplikasi resmi platform. Cukup tap “Approve” dan transaksi diverifikasi tanpa perlu mengetik kode manual. Coinbase dan beberapa exchange besar sudah menerapkan metode ini. Keuntungannya ada pada kecepatan dan kenyamanan, meski tetap membutuhkan koneksi internet.
Level tertinggi keamanan OTP adalah hardware token perangkat fisik khusus yang menghasilkan OTP. Perangkat seperti YubiKey sangat populer di kalangan investor kripto berskala besar dan institusi. Meski harganya lebih mahal, token fisik praktis tidak mungkin diretas dari jarak jauh dan sangat direkomendasikan untuk aset bernilai tinggi.
Sekarang kamu tahu OTP itu macam-macam. Tapi apa benar sepenting itu? Apa aja keunggulannya?
Buat kamu yang simpan aset kripto, OTP adalah garis pertahanan pertama. Inilah alasannya:
OTP bukan sekadar fitur tambahan, tapi komponen krusial dalam kerangka keamanan yang disebut autentikasi dua faktor (2FA). Konsep dasarnya adalah memverifikasi identitas pengguna berdasarkan dua dari tiga kategori: sesuatu yang kamu tahu (password), sesuatu yang kamu miliki (perangkat penerima OTP), atau sesuatu yang adalah kamu (biometrik).
Dengan menerapkan OTP, keamanan akunmu meningkat secara eksponensial. Bahkan jika password kamu bocor melalui peretasan database atau phishing, penyerang tetap tidak bisa masuk tanpa akses ke perangkat tempat OTP dikirimkan. Menurut laporan keamanan Microsoft, implementasi 2FA dengan OTP berhasil mencegah 99.9% serangan akun otomatis.
Di dunia kripto, di mana transaksi bersifat irreversible (tidak bisa dibatalkan), OTP menjadi pengaman vital. Ketika kamu melakukan withdrawal atau mengirim aset ke alamat lain, sistem akan meminta OTP sebagai konfirmasi final. Ini memberi kamu kesempatan terakhir untuk memverifikasi bahwa tindakan tersebut memang dilakukan oleh kamu, bukan pihak tidak bertanggung jawab.
Selain itu, OTP juga berperan sebagai peringatan dini. Jika tiba-tiba kamu menerima OTP tanpa melakukan apa-apa, ini bisa jadi tanda bahwa seseorang mencoba mengakses akunmu. Kamu bisa segera mengambil tindakan seperti mengubah password atau menghubungi customer support platform.
Di exchange kripto terkemuka seperti Indodax, Binance dan FTX, OTP bahkan diperlukan untuk mengubah pengaturan keamanan atau menambahkan alamat withdrawal baru mencegah penyerang mengubah parameter keamanan setelah berhasil masuk ke akun.
Meski aman, bukan berarti OTP nggak punya celah. Banyak penipuan yang justru memanfaatkan OTP!
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: 14 Istilah Keamanan dalam Dunia Crypto & Tips Mencegahnya Lengkap
Pakai OTP tanpa waspada bisa bikin kamu jadi korban. Berikut modus umum yang sering menyerang user kripto:
Taktik paling umum adalah social engineering, di mana penipu menghubungi korban dengan berpura-pura sebagai staf customer service exchange kripto. Mereka biasanya mengklaim ada masalah dengan akun korban dan membutuhkan verifikasi OTP untuk “memperbaikinya”. Kasus ini meningkat tajam selama 2024, dengan scammer meniru secara sempurna tampilan email resmi dari platform seperti Coinbase dan Kraken.
Dalam skenario lain, penipu membuat situs phishing yang tampak identik dengan platform kripto asli. Ketika kamu login, situs palsu akan memicu pengiriman OTP sungguhan dari platform asli, lalu meminta kamu memasukkan kode tersebut—yang kemudian digunakan untuk mengakses akun aslimu.
Serangan SIM swap terjadi ketika penipu berhasil meyakinkan operator seluler untuk mentransfer nomor telepon korban ke kartu SIM baru yang mereka kendalikan. Dengan akses ke nomor telepon korban, mereka bisa menerima semua SMS OTP yang dikirimkan ke nomor tersebut.
Di komunitas kripto, serangan ini sering ditargetkan ke figur publik atau “whale” yang diketahui memiliki aset digital bernilai tinggi. Di tahun 2023, kasus SIM swapping terhadap pengguna kripto meningkat 57% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kerugian mencapai jutaan dollar.
Ketika kamu menggunakan WiFi publik, ada risiko serangan “man-in-the-middle” di mana penyerang mengintercept komunikasi antara perangkat dan jaringan. Mereka bisa menangkap SMS atau email yang berisi OTP jika koneksi tidak terenkripsi dengan baik.
Serangan semacam ini menjadi lebih canggih dengan tools seperti fake access points perangkat yang meniru hotspot WiFi publik legitimate tetapi sebenarnya dikendalikan oleh penyerang untuk mencegat data.
Beberapa scammer menciptakan skenario di mana korban menerima link yang mengklaim berasal dari exchange kripto. Link tersebut biasanya dikemas dalam bentuk “giveaway” kripto, airdrop token, atau notifikasi penting. Ketika diklik, link mengarah ke halaman palsu yang meminta OTP “untuk verifikasi” yang sebenarnya akan digunakan untuk mengakses akun asli korban.
Belakangan ini, scam ini menjadi lebih kompleks dengan memanfaatkan NFT atau token meme viral untuk menarik perhatian korban dan menurunkan kewaspadaan mereka.
Jangan khawatir, ada cara untuk tetap aman. Berikut tips penting yang wajib kamu praktikkan.
Aset kamu bisa tetap aman kalau kamu disiplin dengan cara ini saat menggunakan OTP:
Aturan emas dalam keamanan OTP: tidak ada satu pun pihak legitimate yang akan memintamu membagikan kode OTP, termasuk customer service resmi. Exchange kripto seperti Indodax Binance, Coinbase, dan platform lainnya secara eksplisit menyatakan bahwa staf mereka tidak akan pernah meminta OTP-mu. Jika ada yang mengklaim sebagai staf dan meminta OTP, itu pasti penipuan.
Beralih dari SMS OTP ke aplikasi autentikator meningkatkan keamanan secara signifikan. Aplikasi seperti Google Authenticator, Authy, atau Microsoft Authenticator menghasilkan kode secara lokal di perangkat, terlepas dari jaringan seluler, sehingga tidak rentan terhadap SIM swapping atau intersepsi.
Bahkan, banyak exchange premium seperti Kraken dan FTX sekarang menawarkan insentif keamanan atau fee trading lebih rendah bagi pengguna yang mengaktifkan autentikator app dibanding SMS OTP.
Sebelum memasukkan OTP, selalu periksa URL situs yang kamu kunjungi. Pastikan domain-nya benar (misalnya “Indodax.com” bukan “indodax-login.com”) dan koneksi bersifat aman (HTTPS). Lebih baik lagi, gunakan bookmark langsung ke platform resmi dan hindari mengklik link dari email atau pesan.
Untuk transaksi bernilai besar, pertimbangkan untuk menggunakan jaringan pribadi (bukan WiFi publik) dan perangkat yang terjaga keamanannya.
Banyak exchange kripto menawarkan fitur “whitelist address” yang membatasi penarikan hanya ke alamat wallet yang telah diverifikasi sebelumnya. Mengaktifkan fitur ini berarti, bahkan jika penyerang mendapatkan akses ke akunmu dan berhasil melewati OTP, mereka tetap tidak bisa mengirim dana ke alamat yang tidak berada dalam whitelist.
Yang lebih aman lagi, beberapa platform menerapkan “cooling period” 24-48 jam setelah penambahan alamat baru ke whitelist memberikan waktu lebih untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
Idealnya, perangkat yang kamu gunakan untuk menghasilkan atau menerima OTP sebaiknya berbeda dari perangkat yang kamu gunakan untuk mengakses platform kripto. Misalnya, jika kamu trading di laptop, gunakan smartphone terpisah untuk aplikasi autentikator. Ini menciptakan lapisan keamanan tambahan karena penyerang harus mengkompromikan dua perangkat berbeda untuk berhasil.
Untuk tingkat keamanan tertinggi, pertimbangkan menggunakan hardware wallet dengan fitur autentikasi built-in seperti Ledger atau Trezor, yang mengintegrasikan sistem OTP dalam perangkat yang sama sekali terpisah dari internet.
Dengan cara ini, OTP bukan cuma formalitas, tapi pelindung nyata buat akun kamu.
OTP bukan sekadar angka. Buat kamu yang aktif di dunia digital dan kripto, ini adalah lapisan keamanan yang wajib dipahami. Sementara teknologi blockchain terus berkembang dengan inovasi seperti MPC (Multi-Party Computation) dan biometrik berbasis blockchain, OTP tetap menjadi fondasi penting dalam keamanan digital.
Memahami cara kerja OTP, mengenali risiko, dan menerapkan praktik terbaik adalah investasi waktu yang sangat berharga. Dibandingkan dengan kerugian finansial dan emosional yang bisa terjadi akibat peretasan, waktu yang dihabiskan untuk memperkuat keamanan OTP sangatlah kecil.
Di masa depan, kita mungkin akan melihat evolusi sistem OTP dengan integrasi yang lebih dalam dengan teknologi blockchain, seperti smart contract yang secara otomatis membatasi transaksi berdasarkan pola penggunaan OTP atau verifikasi multi-signature yang menggabungkan OTP dengan konsensus blockchain.
Untuk saat ini, pastikan kamu selalu waspada dan disiplin dengan protokol keamanan OTP. Karena satu kode bisa jadi penyelamat aset kripto kamu.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: Risiko Kejahatan Kripto untuk Trader Indonesia di 2025
Itulah pembahasan menarik tentang Apa Itu OTP? Sistem Kode Sekali Pakai yang Wajib Tahu yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di INDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
1. Apakah OTP cukup aman untuk akun kripto?
Aman jika tidak dibagikan dan digunakan dengan metode autentikasi yang tepat. OTP adalah bagian dari sistem keamanan berlapis yang sangat efektif jika dikombinasikan dengan password kuat dan praktik keamanan lainnya. Namun, OTP saja tidak cukup kamu tetap perlu menjaga kerahasiaan password utama dan menggunakan aplikasi autentikator alih-alih SMS OTP untuk keamanan optimal.
2. Lebih baik OTP via SMS atau aplikasi autentikator?
Aplikasi autentikator lebih aman karena tidak tergantung jaringan operator. Aplikasi autentikator menghasilkan kode secara lokal di perangkat tanpa perlu transmisi data melalui jaringan seluler. Ini menghilangkan risiko serangan SIM swap dan intersepsi. Data menunjukkan bahwa implementasi OTP via aplikasi autentikator menurunkan risiko peretasan akun hingga 76% dibandingkan SMS OTP.
3. Apakah OTP bisa dicegat hacker?
Bisa, jika kamu tidak hati-hati dan menggunakan koneksi tidak aman atau link palsu. SMS OTP rentan terhadap SIM swapping dan intersepsi jaringan. Email OTP bisa dicegat jika email kamu dikompromi. Namun, OTP dari aplikasi autentikator sangat sulit dicegat karena dihasilkan secara lokal di perangkat. Yang paling berbahaya adalah phishing—di mana kamu sendiri yang tidak sengaja memberikan OTP kepada penipu.
4. OTP berlaku berapa lama?
TOTP biasanya aktif selama 30 detik, sementara SMS OTP bisa 2–5 menit. Waktu kedaluwarsa ini dirancang sebagai fitur keamanan, bukan bug. Semakin pendek masa berlaku OTP, semakin kecil jendela waktu yang dimiliki penyerang untuk menggunakannya. Beberapa platform kripto memungkinkan kamu menyesuaikan durasi ini di pengaturan keamanan.
5. Apa OTP bisa digunakan ulang?
Tidak. OTP hanya berlaku sekali dan langsung kadaluarsa setelah dipakai. Ini adalah prinsip fundamental dari OTP “One Time” berarti sekali pakai. Setiap kali kamu membutuhkan verifikasi baru, sistem akan menghasilkan kode unik yang berbeda. Bahkan untuk jenis TOTP yang berganti setiap 30 detik, kode yang sama tidak akan muncul lagi dalam waktu yang sangat lama karena algoritma yang digunakan.
Author: RB
Apa Itu Kripto? Kripto adalah aset digital yang nilainya ditentukan…
Bitcoin merupakan aset kripto pertama, diluncurkan pada tahun 2009, dan…
Blockchain adalah teknologi revolusioner yang telah mengubah cara kita menyimpan…
Beri nilai untuk artikel ini
Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.
Kode kecil, fungsi besar – kamu sering terima kode
Rehypothecation mungkin terdengar teknis, tapi kamu wajib tahu jika aktif
Siapa bilang kamu harus punya aset mahal dulu buat dapetin
Gedung Millennium Centennial Center Lt.2, Jl. Jend. Sudirman No.Kav 25, Kuningan, Jakarta Selatan 12920.
Jl. Sunset Road No. 48 a-b, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361.
Tamora Square, Jl. Subak Sari 13, Desa Tibubeneng, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361.
Tentang Kami
Hubungi Kami
Program Afiliasi
Bantuan
Market
Academy
OTC
Syarat dan Ketentuan
Kebijakan Privasi
API
Blog
Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
Copyright © 2025 PT Indodax Nasional Indonesia. All Rights Reserved.