Kami menggunakan kuki untuk meningkatkan pengalaman Anda
Bos Indodax, Oscar Darmawan menduga insiden peretasan yang menimpa platform-nya pada 11 September kemarin kuat diduga berhubungan dengan kelompok peretas asal Korea Utara. Hal itu disandarkan pada analisis salah satu perusahaan keamanan kripto global yang membantu perusahaan dalam proses recovery.
Berdasarkan laporan CNBC, Oscar menyebut selain Indodax, kelompok tersebut juga sudah menargetkan beberapa crypto exchange lain yang memiliki likuiditas besar dan berskala global. Untuk itu pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk bisa menangani insiden ini dengan cepat dan juga efektif.
“Selain Indodax, kelompok hacker yang terafiliasi dengan Korea Utara cukup banyak menyerang crypto exchange global lainnya,” jelas Oscar.
Sebagai catatan, sebelumnya pada April lalu, penyelidik on-chain, ZachXBT pernah membuat laporan yang mengungkap beberapa korban dari peretas asal Korea Utara, Lazarus.
Dalam daftar tersebut salah satu nasabah Indodax diduga juga pernah menjadi korban keganasan kelompok jahat itu. Setidaknya sebanyak US$2,8 juta berhasil digasak dari wallet nasabah Indodax di 22 Januari 2021 lalu.
Salah satu anggota komunitas kripto dengan akun pseudonim @Arifai777 turun ke X (Twitter) dan mengatakan bahwa tim Indodax sebelumnya telah berupaya menghubungi hacker secara on-chain di 13 dan 15 September kemarin.
Dalam pesan pertamanya, Indodax menyebut telah berhasil melakukan identifikasi identitas asli dan meminta pelaku untuk mengembalikan dana ke alamat crypto wallet tertentu. Disitu, perusahaan juga disebut menawarkan bonus white hat hacker sebesar 5%.
“Penawaran ini berlaku selama 7 hari, hingga 20 September 2024. Jika hingga saat itu Anda belum mengembalikan dana, kami akan melibatkan penegak hukum,” jelas laporan.
Kemudian di 15 September 2024, tim Indodax kembali membangun komunikasi dengan aktor tersebut dan mengatakan bahwa perusahaan telah menghubungi pihak berwenang yang khusus menangani kejahatan dunia maya.
Ketika itu, Indodax menawarkan 10% sebagai imbalan dan akan menghentikan seluruh proses penyelidikan, jika 90% dana yang dicuri, dikembalikan ke alamat wallet perusahaan.
Terlepas dari hal itu, sejak 14 September kemarin, platform Indodax telah menyelesaikan proses maintenance dan memulai kembali layanannya. Investor bisa kembali melanjutkan aktivitas trading, deposit maupun penarikan untuk sebagian aset kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang dugaan keterlibatan kelompok peretas asal Korea Utara dalam insiden Indodax? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
Gabung di Telegram kami?
Gabung di grup Telegram kami dan dapatkan sinyal trading, kursus trading gratis, serta berkomunikasi tiap hari dengan sesama penyuka kripto!
Gabung di Telegram kami
Tetap update seputar kripto
Bos Indodax Sebut Insiden Peretasan Berhubungan dengan Kelompok Hacker Korea Utara – BeinCrypto Indonesia
