Mataram (Suara NTB) – Hikayat Ampenan merupakan sebuah penciptaan karya site spesific theater (teater situs spesifik) berbasis sejarah maritim Indonesia Timur. Hikayat Ampenan akan menggunakan Teater promenade (teater berpindah-pindah). Seturut dengan itu, Teater Hikayat Ampenan akan dipertunjukan di tiga tempat secara estafet yakni Auditorium Samalas Museum NTB, Gedung Ekraf Taman Jangkar Ampenan, dan Teater Terbuka Taman Budaya pada Jumat, 16 Mei 2025.
Melalui medium pemanggungan teater situs spesifik, Hikayat Ampenan akan memaparkan satu bagian dari sejarah maritim Indonesia timur, melalui kisah kelahiran dan kejayaan Ampenan, saat menjadi bandar (pelabuhan) utama, yang dipergunakan oleh para pedagang dari nusantara dan belahan dunia internasional.
Dalam konferensi pers, penanggung jawab (PJ) kegiatan sekaligus sutradara, Syamsul Fajri Nurawat, menjelaskan alasannya mengangkat isu tentang Ampenan dalam teaternya. Ia mengaku dirinya dan teman-temannya karena mempunyai keterhubungan secara psikologis dan empiris dengan Ampenan.
“Di masa kecil itu ada gambar-gambar, visual-visual, fenomena-fenomena yang itu membekas. Ketika hari ibu atau misalnya hari libur yang lain kita sudah plesir ke Ampenan,” ujar pria yang akrab dipanggil Jabo itu, Rabu 14 Mei 2025.
Ia juga menceritakan bahwa pertanyaan salah satu temannya terkait kenapa dirinya tidak mengambil isu maritim dalam penciptaan karya teater juga memantik dirinya untuk mengangkat isu Hikayat Ampenan.
“Secara kalau kita lihat Indonesia ini kan pertama sebagian besar itu persentasenya adalah laut dan banyak potensi-potensi selain budaya itu ya potensi-potensi ikan yang besar,” jelasnya.
Adapun tujuan penciptaan karya Hikayat Ampenan tersebut adalah sebagai strategi khusus agar generasi muda di Lombok dan NTB pada umumnya tersadarkan serta dapat mengetahui sejarah kejayaan Bandar Ampenan.
Selain itu, juga sebagai medium kampanye mengenai kesadaran merawat dan menjaga Kota Tua Ampenan sebagai salah satu cagar budaya di Kota Mataram. Hikayat Ampenan juga ingin menyampaikan pesan bahwa masyarakat di pulau Lombok sangat menjunjung tinggi toleransi agama dan kemajemukan etnis.
Teater tersebut diharapkan dapat menyampaikan pesan bahwa Kota Tua Ampenan merupakan salah satu dari 43 kota di Indonesia yang ditetapkan sebagai Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), serta bisa menyampaikan pesan bahwa Kota Tua Ampenan merupakan situs sejarah yang menjadi simbol kejayaan perdagangan maritim di wilayah Indonesia timur.
Tujuan lainnya, mewujudkan Kota Tua Ampenan sebagai daerah destinasi wisata budaya dan sejarah serta dapat membuat kehadiran Kota Tua Ampenan sebagai museum sejarah tentang kemaritiman. Terakhir, mampu menjadikan Ampenan sebagai ruang studi dan pusat kajian kebudayaan maritim di Mataram.
Selain menggunakan konsep teater situs spesifik, teater Hikayat Ampenan juga menggunakan pendekatan terhadap beberapa gaya atau bentuk teater lainnya, seperti teater promenade (teater berpindah atau bergerak), lecture performance (pertunjukan ceramah), sound art and visual perfomance (pertunjukan visual dan seni bunyi) dan pertunjukan teater eksperimental berbasis ketubuhan.
Dalam proses penciptaan Hikayat Ampenan, Jabo juga berkolaborasi dengan para seniman muda dan komunitas lintas disiplin di berbagai wilayah di pulau Lombok, juga seorang seniman dari Chili. Beberapa komunitas tersebut antara lain adalah SFNlabs, Art of Distraction, dan Teater Rumah Kapuk.
Dalam proses penciptaan karya “Hikayat Ampenan” ini juga, Syamsul Fajri Nurawat didukung dan melakukan kerjasama dengan Taman Budaya NTB, Museum Provinsi NTB, Dinas Pariwisata Kota Mataram, Explore Lombok, Karang Taruna Satu Sampan Ampenan, dan Classic Sound and Entertainment.
Karya Hikayat Ampenan ini juga merupakan satu proyek karya seni yang lolos seleksi pada program dana Indonesiana yang diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) yang kemudian mendapat pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). (sib)
PT. Suara NTB Pers, Jalan Bangau No. 15 Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat
Contact us: admin@suarantb.com
© SUARANTB.com 2004 – 2024 PT. Suara NTB Pers (Kelompok Media Bali Post)
Hikayat Ampenan, Melihat Sejarah Maritim Indonesia Timur Lewat Teater – SUARANTB.com
