Jumat, 25 April 2025
Or you can select your login option
JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Bank Indonesia (BI) menegaskan nilai tukar Rupiah tetap terkendali didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Nilai tukar Rupiah pada 27 Maret 2025 tercatat Rp16.560 per dolar AS atau menguat 0,12% (ptp) dibandingkan dengan level akhir Februari 2025.
Namun demikian, tekanan kuat terhadap nilai tukar Rupiah terjadi di pasar off-shore(Non Deliverable Forward/NDF) pada saat libur panjang pasar domestik dalam rangka Idulfitri 1446 H, akibat kebijakan tarif resiprokal AS.
Dalam catatan Bank Indonesia, pada 7 April 2025 bank sentral melakukan intervensi di pasar off-shore NDF secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York guna stabilisasi nilai tukar Rupiah dari tingginya tekanan global.
“Respons kebijakan ini memberikan hasil positif, tecermin dari perkembangan Rupiah yang terkendali dan menguat menjadi Rp16.855 per dolar AS pada 22 April 2025, dibandingkan dengan level Rp16.865 per dolar AS pada hari pertama pembukaan pasar domestik pascalibur tanggal 8 April 2025,” tegas Perry dalam siaran pers RDG BI, Rabu (23/4).
Menurut BI, Pergerakan Rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional dan berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi domestik dalam menjaga stabilitas perekonomian. Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.
“Bank Indonesia terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder. Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah,” jelas Perry.
Sementara itu, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2025 tetap rendah dan mendukung stabilitas perekonomian. IHK pada Maret 2025 mengalami inflasi sebesar 1,03% (yoy), dengan inflasi inti tetap terkendali sebesar 2,48% (yoy), sejalan dengan konsistensi suku bunga kebijakan BI (BI-Rate) untuk mengarahkan ekspektasi inflasi.
Inflasi kelompok volatile food (VF) tercatat sebesar 0,37% (yoy) didukung oleh kecukupan pasokan komoditas pangan utama dan eratnya sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Sementara itu, kelompok administered prices tercatat deflasi sebesar 3,16% (yoy), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya sebesar 9,02% (yoy), terutama dipengaruhi oleh berakhirnya implementasi kebijakan diskon tarif listrik untuk rumah tangga dengan daya terpasang listrik < 2.200 VA.
“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026. Inflasi inti diprakirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang memadai, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi. Inflasi VF diprakirakan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Bank Indonesia dengan Pemerintah Pusat dan Daerah,” jelas Perry.
Penguatan respons kebijakan moneter terus dilakukan BI, termasuk optimalisasi strategi operasi moneter pro-market dalam rangka stabilitas nilai tukar Rupiah dan pencapaian sasaran inflasi. Sebagai upaya pendalaman pasar uang dan pasar valas, serta strategi mendorong aliran masuk modal asing ke pasar keuangan dalam negeri, instrumen moneter pro-market SRBI, SVBI, dan SUVBI terus dioptimalkan.
Hingga 21 April 2025, total posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp881,86 triliun, 1,40 miliar dolar AS, dan 277 juta dolar AS. Kepemilikan nonresiden dalam SRBI per tanggal 21 April 2025 mencapai Rp209,90 triliun (23,80% dari total outstanding). Implementasi dealer utama (primary dealer) sejak Mei 2024 juga makin meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar, sehingga memperkuat efektivitas instrumen moneter dalam stabilisasi nilai tukar Rupiah dan pengendalian inflasi.
Bank Indonesia juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder untuk memperkuat operasi moneter yang mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal Pemerintah. Selama tahun 2025 (hingga 22 April 2025), Bank Indonesia telah membeli SBN sebesar Rp80,98 trilliun, yaitu melalui pasar sekunder sebesar Rp54,98 trilliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp26,00 trilliun.
“Ke depan, berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan akan dioptimalkan guna terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter,” tutupnya. ***
— Sandy Javia
10 Tanda Anda Mengalami Reinkarnasi
03 Apr 2017 , 158,039 views
China Lancarkan Kampanye Anti Orang Kristen, Gereja-Gereja Diledakkan
11 Jan 2018 , 138,961 views
Hai Cowok, Ini 26 Tanda Cewek Diam-Diam Jatuh Cinta Padamu
07 Aug 2016 , 94,537 views
Mendag: Mulai Hari Ini Tidak Perlu Perpanjang SIUP dan TDP
21 Feb 2017 , 50,099 views
Jadi Target Pembunuhan, Siapakah Gories Mere?
28 May 2019 , 38,332 views
SETARA Institute: Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Tidak Relevan dan Problematik
Thu, 24 Apr 2025
Luncurkan Sekolah Keberagaman, Gubernur NTT Ajak Wujudkan Pendidikan Aman dan Inklusif
Thu, 24 Apr 2025
Menkomdigi Serukan Pentingnya Membangun Ekosistem AI yang Etis, Inklusif dan Beragam
Thu, 24 Apr 2025
Ini Skema Bagi Karyawan Media Agar Bisa Memiliki Rumah Sendiri
Thu, 24 Apr 2025
Pemilik “The House of Raminten” Yogjakarta, Hamzah Sulaeman Tutup Usia
Thu, 24 Apr 2025
SETARA Institute: Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Tidak Relevan dan Problematik
24 Apr 2025
Luncurkan Sekolah Keberagaman, Gubernur NTT Ajak Wujudkan Pendidikan Aman dan Inklusif
24 Apr 2025
Menkomdigi Serukan Pentingnya Membangun Ekosistem AI yang Etis, Inklusif dan Beragam
24 Apr 2025
Ini Skema Bagi Karyawan Media Agar Bisa Memiliki Rumah Sendiri
24 Apr 2025
Pemilik “The House of Raminten” Yogjakarta, Hamzah Sulaeman Tutup Usia
24 Apr 2025
11 Drama Korea Terbaru Mei 2025 yang Wajib Ditonton, Diprediksi Raih Rating Tinggi
24 Apr 2025
Pendiri/Pemimpin Umum: Valens Daki-Soo
Pemimpin Redaksi: Simon Leya
Alamat Redaksi:
Jl. Serut No. 6, Kayuputih, Jakarta Timur,
Telp:(021) 22479767, Whatsapp:081365962888 Email: redaksi@indonesiasatu.co, iklan@indonesiasatu.co
Situs: www.indonesiasatu.co, www.veritasdharmasatya.com
Copyright@2015IndonesiaSatu.co
Hingga Akhir Maret 2025, Rupiah Terkendali dan Inflasi Tetap Rendah – indonesiasatu.co
