JAKARTA, KOMPAS.TV- Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan tiga Asosiasi Industri Perikanan Taiwan, yang menjadi tonggak penting perlindungan pekerja migran Indonesia di sektor perikanan.
Adapun tiga asosiasi industri perikanan tersebut yakni Taiwan Tuna Association (TTA), Taiwan Squid & Saury Fisheries Association (TSSFA), dan Taiwan Tuna Longline Association (TTLA) yang melakukan penandatangan dalam acara bertema Mempromosikan Kondisi Kerja Layak untuk Awak Kapal Perikanan dan Pembangunan Industri yang Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Penandatanganan ini merupakan simbol kolaborasi lintas negara dalam menciptakan hubungan industrial yang adil, bermartabat, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Peneliti, Pemerintah, dan Warga Lakukan Ekspedisi Ilmiah Bersama Untuk Kelola Sumber Daya Perikanan
Ketua Umum SPPI H. Ilyas Pangestu menyatakan kesepakatan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras kolektif berbagai pihak.
“Pekerja bukan beban, melainkan aset industri. Tanpa pekerja, tidak ada produktivitas,” ujarnya, dalam siaran pers yang diterima Kompas.tv, Kamis.
Ia menekankan keberlanjutan industri harus dibangun dengan menjunjung tinggi martabat dan hak-hak pekerja. Ilyas juga mengapresiasi kehadiran lintas sektor, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), BP2MI, Fisheries Agency Taiwan, TETO, akademisi Chung Cheng University, serta organisasi masyarakat sipil dan konfederasi buruh.
“Kehadiran para tamu adalah bentuk nyata dukungan terhadap transformasi perlindungan pekerja migran secara multisektor,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada para delegasi Taiwan.
“Kami mengapresiasi semangat konstruktif dari para mitra industri Taiwan yang tidak hanya hadir secara simbolik, tetapi membawa komitmen untuk memperbaiki kondisi kerja,” jelas yang menyebut langsung Ketua TTA Mr. James Ke, Ketua TSSFA Mr. Chen, Ketua TTLA Mr. Lee, dan perwakilan Fisheries Agency Taiwan.
Sementara itu, Mr. James Ke selaku Ketua TTA dan pimpinan delegasi Taiwan menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Indonesia.
Baca Juga: Kontroversi Denda Rp48 M, Anggota Komisi IV DPR Minta Menteri Kelautan Perikanan Beri Klarifikasi
“Kerja sama ini adalah wujud keseriusan kami untuk membangun kemitraan yang lebih manusiawi dan standar kerja yang lebih baik,” ujarnya.
James Ke memperkenalkan anggota delegasi Taiwan, termasuk tim akademik Chung Cheng University dan lembaga penempatan, sebagai mitra strategis dalam transformasi industri perikanan.
Penandatanganan perjanjian ini diharapkan menjadi praktik baik yang menginspirasi industri lainnya dalam menempatkan kesejahteraan pekerja sebagai fondasi utama pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
KOMPASTV SHORTS
BERITA LAINNYA
Pameran Mice Telekomunikasi Mengubah Peradaban: Saat Komik Bicara Soal Keterasingan Digital
16 Mei 2025, 01:00 WIB
Minta Jatah Bulanan Rp100 Ribu, Pemilik Bengkel Mobil Dipalak Pria Bersenjata Tajam
16 Mei 2025, 00:57 WIB
Detik-Detik Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru Terjang Sungai, Satu Desa Terisolasi
16 Mei 2025, 00:47 WIB
PT LIB Kecam Aksi Oknum Aremania Lempari Bus Persik Kediri Usai Laga!
16 Mei 2025, 00:26 WIB
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.