Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan
Selanjutnya
Tutup
Akhir-akhir ini istilah metaverse telah menjadi perhatian tersendiri dalam pemberitaaan di media sosial maupun dalam percakapan sehari-hari, terutama ketika CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan pada Kamis. 28 Oktober 2021 bahwa Facebook mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc. , pergantian nama ini sebagai sebagai transisi fokus untuk membangun Metaverse. Berdasarkan hasil penelusuran di google pada tanggal 12 Februari 2022 didapatkan hasil istilah Metaverse sebanyak 1.550.000.000 (berita sebanyak 44.400.000, video sebanyak 58.600.000 dan prosiding sebanyak 379.00). Sedangkan untuk istilah metaverse library didapatkan hasil sebanyak 7.240.000. Hal ini menunjukkan bahwa sumber informasi tentang metaverse tersedia dengan jumlah yang banyak dan mudah diakses. Scroble dalam bukunya The Fourth Transformation mengatakan sepuluh tahun dari hari ini, pusat kehidupan digital kita tidak akan lagi dengan ponsel pintar, tetapi perangkat yang terlihat seperti kacamata biasa, kacamata itu akan memiliki pengaturan untuk Virtual dan Augmented Reality. Apa yang benar-benar dilihat dan apa yang dihasilkan komputer akan bercampur begitu erat, sehingga tidak akan benar-benar dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang ilusi. Alih-alih menyentuh dan menggeser pada ponsel, kita akan membuat sesuatu terjadi dengan menggerakkan mata kita atau dengan gelombang otak. Ketika kita berbicara dengan seseorang atau bermain game online, kita akan melihat orang itu berada di ruangan yang sama dengan kita. Kita akan dapat menyentuh dan merasakannya melalui teknologi haptic.(Scroble : 2016).
Pengertian Metaverse
Istilah “Metaverse” pertama kali disebutkan oleh Neal Stephenson pada karya novel sains-fiksi “Snow Crash” di tahun 1992. Di dalam novel tersebut disimpulkan dengan orang yang menggunakan avatar digital dirinya untuk menjelajahi dunia virtual (Tirta : 2021). Kementerian Komunikasi dan Informatika mendifinisikan Metaverse merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas, di mana semua bisa berlangsung secara simultan dan paralel. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa di metaverse, dapat pergi ke sekolah, bekerja, bermain game, menonton konser, menelusuri rak toko, dan banyak lagi tanpa harus meninggalkan rumah. Jika internet adalah dua dimensi (teks dan gambar di layar datar) maka metaverse sebagai tiga dimensi dan multi-indera termasuk sentuhan (Nover : 2021). Metaverse pada dasarnya adalah jaringan ruang virtual yang besar dan saling berhubungan.
Bibliografi Metaverse
Berikut ini lima puluh buku tentang metaverse yang diambil dari toko buku online Amazon
1. The Metaverse: And How it Will Revolutionize Everything Hardcover
by Matthew Ball (Author) — July 19, 2022
2. Charlie Fink’s Metaverse – An AR Enabled Guide to AR & VR- . January 1, 2018
3. Metaverse Investing Beginners Guide To Crypto Art, NFT’s, & Digital Assets in the Metaverse: The Future of Cryptocurreny, Digital Art, (Non Fungible Token) and Blockchain Gaming Paperback — November 4, 2021by The Meta-Verse
4. Metaverse: A Beginner’s Guide To The New Digital Revolution. How To Invest In Cryptocurrency, NFT, Blockchain Gaming And Other Digital Arts Of The Future Paperback — November 24, 2021 by Kevin W. Allen (Author)
5. Metaverse: Everything you Need to Know about the Future of Decentralized Finance (DeFi), Blockchain Gaming, NFT (Non Fungible Token) and Cryptocurrency Paperback — December 29, 2021 by Lucas Peters (Author)