Rupiah Anjlok, Apa yang Terjadi dengan Ekonomi Indonesia? – Radar Jogja – Radar Jogja


RADAR JOGJA – Rupiah Indonesia melemah sejak awal pemerintahan Prabowo, dari Rp15.826 pada November 2024 hingga Rp16.622 pada 25 Maret 2025. 
Hal ini meningkatkan biaya impor, seperti kedelai yang naik harga, memengaruhi industri tahu-tempe dan daya beli masyarakat.
Kebijakan seperti program Makan Bergizi Gratis senilai Rp171 triliun dan pembentukan Danantara dianggap membebani anggaran dan mengurangi kepercayaan investor.
Kritik juga muncul terhadap kabinet besar dan potensi otoritarianisme, meskipun Prabowo fokus pada stabilitas pangan.
Baca Juga: Predksi Venezia vs Fiorentina Serie A Senin 12 Mei Kick Off 23.30, H2H dan Susunan Pemain, Siapa Pemenangnya?
Pelemahan rupiah berisiko memicu inflasi dan krisis, dengan IHSG anjlok 19,48% dalam lima bulan.
Pemerintah pun mengklaim Indonesia memiliki fundamental kuat, seperti surplus perdagangan, tetapi ahli sarankan stabilisasi fiskal dan kurangi ketergantungan impor untuk pulihkan kepercayaan pasar.
Rupiah telah mengalami pelemahan signifikan sejak awal 2025, dengan nilai tukar mencapai Rp16.600 per USD pada Maret 2025 dan naik menjadi Rp17.000 pada April 2025, mendekati level terendah sejak krisis moneter 1998 pada 17 Juni 1998 (Rp16.900).
Pelemahan ini berdampak langsung pada perekonomian, seperti kenaikan harga barang impor, terutama pangan dan bahan baku, yang berpotensi memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Predksi Venezia vs Fiorentina Serie A Senin 12 Mei Kick Off 23.30, H2H dan Susunan Pemain, Siapa Pemenangnya?
Biaya impor meningkat, membebani perusahaan dengan utang dolar AS, sementara utang luar negeri Indonesia membengkak.
Faktor eksternal, seperti kenaikan suku bunga Federal Reserve, perang dagang AS-Cina, dan krisis geopolitik (misalnya, konflik Gaza-Israel), juga berkontribusi, tetapi fokus utama adalah kebijakan domestik.
Kebijakan pemerintahan Prabowo ini menjadi pusat perhatian dalam konteks pelemahan rupiah.
Berikut adalah detail kebijakan utama dan dampaknya Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dialokasikan Rp171 triliun dalam APBN 2025, program ini menyebabkan pemotongan belanja barang sebesar 40% dan realokasi subsidi, menurut laporan BBC News Indonesia.
Editor: Bahana.
Jl. Cendrawasih No 194 B, Manukan Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Indonesia, 55283

(0274) 4477784
[email protected]
©2025 ProMedia Teknologi

source

Leave a Reply

This will close in 0 seconds