Jakarta – Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan menghadapi tekanan dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS), yang mana dalam jangka pendek rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp15.900–Rp16.150 per dolar AS.
Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, menyatakan bahwa, tekanan dari penguatan dolar AS tersebut terjadi selaras dengan ekspektasi peningkatan ekspor AS hingga arus masuk ke modal ke aset dolar.
“Namun demikian, fundamental domestik yang solid, termasuk cadangan devisa tinggi dan inflasi yang terjaga membuat stabilitas rupiah masih dalam batas aman,” ucap Hendra dalam keterangannya dikutip, 13 Mei 2025.
Ia menyebut, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan terus melakukan intervensi di pasar spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), dan Surat Berharga Negara (SBN) untuk menjaga stabilitas.
Adapun, dari sisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini yang hanya berlangsung selama tiga hari diperkirakan akan menguat signifikan dan menguji level psikologis di posisi 7.000.
Hal itu didukung oleh membaiknya hubungan dagang antara AS dan China. AS menurunkan tarif produk China dari 145 persen menjadi 30 persen dan China memangkas tarif atas produk AS dari 125 persen menjadi 10 persen selama 90 hari pada 12 Mei. Kesepakatan ini menjadi katalis kuat yang mendorong optimisme global.
Sementarq, dengan sentimen eksternal yang mulai membaik dan stabilitas makroekonomi domestik yang terjaga, pasar saham Indonesia berada dalam posisi menarik untuk kembali mencetak kinerja positif. Hal tersebut menjadikan momentum saat ini penting bagi pelaku pasar dalam menyusun strategi akumulasi jangka menengah. (*)
Editor: Galih Pratama
Connect with us
Copyright @ 2025 Infobanknews.com
All right reserved
Perbankan
Keuangan
Moneter & Fiskal
Pasar Modal
Ekonomi & Bisnis
Politik
Nasional
Internasional
Lifestyle
Entertainment
Info Anda
CSR
English Section
Pojok UMKM
Liputan Khusus
Interview
Redaksi
Pedoman Media Siber
Karir
Iklan
Media Partner
Privacy Policy
Disclaimer
Infobanknews
Infobankstore
Infobankdata
Infobankevent
Infobanktv
© 2025 | Infobanknews.com