Rupiah Menguat, Ekonomi Menggeliat : Menyusun Strategi Investasi Saham Indonesia yang Tepat – Kompasiana.com – Kompasiana.com

Soft Skilled Trainer Motivator Professional Coach spesialisasi Career Coach, Business Coach and Corporate Coach
Selanjutnya
Tutup
Rupiah lagi ngacir, bukan karena diborong emak-emak pas belanja sayur, tapi karena kepercayaan dunia mulai nyamber lagi ke negeri kita!”
Yup, pembaca yang budiman, hari-hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedang menunjukkan giginya. Bukan karena habis minum jamu kuat, tapi karena memang ekonomi kita lagi dikasih angin segar dari berbagai arah. Dana asing mulai balik kandang ke Indonesia. Ibarat pepatah Betawi: “Kalo jambu dipegang erat, jangan sampe jatoh ke kandang kambing tetangga.” Artinya, kesempatan bagus jangan disia-siain!
Lalu, pertanyaannya: apa kabar saham-saham Indonesia? Apakah ikut naik seperti gas elpiji yang ditiupin emak waktu masak opor? Atau malah nyungsep kayak harapan jomblo tiap lebaran?

Mari kita bahas dengan gaya santai, tapi tetap serius kayak orang nyari tempat duduk di KRL.

Rupiah Kuat, Apa Efeknya Buat Pasar Saham?
Kuatnya nilai tukar rupiah ibarat ojek online yang lancar tanpa kena macet — bikin investor luar negeri betah mampir. Saat rupiah menguat, daya tarik pasar modal kita makin kece. Dana asing yang biasanya segan, sekarang malah melirik manja. Sektorsektor seperti perbankan, konsumer, dan infrastruktur bisa jadi primadona.
Kenapa? Karena perusahaan-perusahaan di sektor itu punya fundamental kuat dan cenderung diuntungkan dari stabilitas makroekonomi. Belum lagi kalau perusahaan itu banyak impor bahan baku — biaya mereka jadi lebih ringan kalau dolar nggak lagi naik daun.
Strategi Investasi: Jangan Asal Cemplung!

Walau kondisi lagi mendukung, bukan berarti kita bisa nyemplung ke kolam saham tanpa lihat airnya. Strategi tetap penting. Seperti kata orang Betawi: “Jangan ngaku jago silat kalo baru bisa ngejatuhin topi.” Artinya, jangan terlalu pede kalau belum paham medannya.

Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba:

  • Pilih Sektor yang Diuntungkan dari Kuatnya Rupiah
    Misalnya sektor konsumer dan ritel yang mengandalkan bahan impor. Mereka bisa mendapat margin lebih tebal.
  • Amati Aliran Dana Asing
    Dana asing ibarat angin — kencengnya bisa dorong harga saham naik, tapi kalau minggat bisa bikin panik. Pantau sektor mana yang paling banyak dimasuki asing.
  • Diversifikasi, Jangan Taruh Telur di Satu Keranjang
    Campur portofolio dengan saham blue chip dan saham sektor yang sedang berkembang. Siapa tahu, telur yang satu jadi ayam petelur, yang lain malah jadi ayam panggang — dua-duanya enak.
  • Gunakan Momentum, Tapi Jangan Serakah
    Jangan karena euforia rupiah kuat, semua saham diborong. Tetap lihat analisa teknikal dan fundamental.

Hindari Spekulasi Buta, Pilih Investasi Pintar

source

Leave a Reply

This will close in 0 seconds