Usai Diretas, Indodax Masih Belum Bisa Diakses
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com – Platform trading kripto, Indodax, masih belum bisa diakses sampai dengan Jumat (13/9/20242) siang. Sejak Rabu (10/9/2024), laman dan aplikasi Indodax mengalami perbaikan atau “maintenance” setelah sistemnya diretas pada hari yang sama.
Kompas.com mencoba mengakses laman Indodax.com. Namun setelah mencoba masuk, laman masih menunjukkan pemberitahuan laman masih dalam pembaruan sistem.
Melalui unggahan akun resmi Instagram Indodax, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, sampai saat ini pihaknya memang masih melakukan perbaikan dan investigasi terhadap sistem Indodax. Hal ini yang kemudian membuat layanan Indodax belum bisa diakses.
Baca juga: Indodax Diretas, Asosiasi Pedagang Kripto Buka Suara
“Kami di Indodax saat ini ingin memastikan kalau sistem dapat kembali online, dapat berjalan tanpa ada risiko keamanan,” kata dia dalam unggahan akun resmi Indodax, dikutip Jumat.
Lebih lanjut Oscar kembali mengklaim, dana para pengguna Indodax dalam bentuk rupiah dan kripto tetap aman. Untuk mendukung klaim tersebut, Indodax akan mengeluarkan data terkait kepemilikan aset saat ini.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengeluarkan proof of reserve yang dimiliki Indodax sehingga member dapat melihat aset kripto Indodax 100 persen sesuai saldo wallet member,” tuturnya.
Baca juga: Indodax Diduga Diretas, Ekonom: Kepercayaan Masyarakat terhadap Kripto Berpotensi Turun
Unggahan itu pun mendapat banyak respons dari para member Indodax. Banyak pengguna yang meminta untuk segera menyelesaikan proses maintenance, sehingga pengguna dapat memastikan keamanan asetnya.
“Mengapa sudah 2 hari masih maintenance Indodax, saya ingin melihat akun saya ternyata maintenance, berapa lama lagi kami menunggu,” tulis salah satu komen unggahan tersebut.
“Udah 48 jam bilang aman? Kacau banget ini exchange,” tulis akun lainnya.
Baca juga: Buntut Dugaan Hack, Bappebti Panggil Indodax
Kompas.com pun mencoba menghubungi dan meminta respons dari Oscar Darmawan terkait keluhan para pengguna tersebut. Namun, sampai berita ini dimuat, belum ada jawaban yang disampaikan oleh Oscar.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI) Robby Bun mengaku mendukung upaya perbaikan yang saat ini masih dilakukan Indodax. Menurutnya, proses maintenance yang masih berlangsung merupakan upaya dari perbaikan layanan ke depan.
“Tujuan nya untuk memastikan kekurangan dan kelemahan sebelumnya tidak akan terjadi lagi sehingga para pengguna dapat nyaman bertransaksi kembali,” ucap dia.
Baca juga: Indodax Sebut Harga Bitcoin Berpotensi Lampaui Ekspektasi Bulan Ini
Sebagai informasi, platform keamanan Web3, Cyvers, menemukan adanya dugaan peretasan terhadap sistem Indodax pada Rabu (10/9/2024) lalu. Melalui unggahan akun resmi X, Cyvers mengaku menemukan adanya transaksi mencurigakan yang melibatkan akun Indodax.
Semula, Cyvers menyebutkan, akun mencurigakan telah mengenggam aset token milik Indodax senilai 14,4 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 221,98 miliar.
“Hey @Indodax, sistem kami mendeteksi sejumlah transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet anda di jaringan yang berbeda,” tulis @CyversAlerts, Rabu (11/9/2024).
Namun setelah itu Cyvers merevisi angka potensi kerugian menjadi 18,2 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 280,55 miliar, yang merupakan hasil dari transaksi sebanyak lebih dari 150 kali.
Baca juga: Indodax Giatkan Literasi Kripto untuk Dukung Target OJK
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.